Rabu, 15 Juni 2011

Sabar

Sabar
Sabar banyak mempunyai pengertian dan makna yang berbeda-beda, ada yang mengandung makna menahan amarah, bersikap tenang, menjaga emosi dst. Makna kali inipun mungkin agak berbeda, karena mengandung sikap menahan atau tindakan agar selalu terjaga kemurniannya, tidak keliru menempatkan posisi yang sebenarnya, atau juga bisa dikatakan melakukan sesuatu sesuai ukuran dan aturannya.
Apa yang dilakukan Ali bin Abi Thalib, dalam perang yg ketika itu tidak jadi membunuh musuhnya merupakan sebuah contoh. Bbeliau tidak jadi membunuh musuhnya di medan perang lantaran ia diludahi musuhnya. Beliau khawatir bila membunuhnya , tindakannya itu akibat ia kesal, napsu dan emosi semata-mata. Bukan karena kebenaran menegakkan agama Allah.
Begitu halnya dengan Umar bin Abdul Aziz, ketika ia mengurungkan hukuman dera kepada seseorang yang mabuk karena minuman khamar. Ketika ia akan menghukumnya, si pemabuk mengomel dan memaki-makinya dengan perkataan kotor menghina. Beliau kemudian meninggalkannya lantaran khawatir bila menghukumnya, bukan karena kesalahan semata, tapi karena kejengkelan dan kemarahannya.

Demikian tipisnya prilaku kebenaran sesuai hukum Allah SWT dengan tindakan yang disertai emosi. Tentu saja pelajaran yang sangat berharga dari prilaku sahabat yang terkisahkan. Banyak yang mesti ditelaah saat melakukan tindakan hukuman, sekecil apapun hukuman itu. Apakah terhadap anak di rumah saat melakukan kesalahan, bapak/ibu guru terhadap anak didiknya, pimpinan kantor terhadap anak buahnya dst. Semoga semua tindakan yang diambil atas kesalahan sesuai dengan aturan bukan karena kesal dan emosi pribadi yang marah.
Rasulullah SAW bersabda, Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Ada seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW; 'Nasihatilah saya!' Rasulullah SAW bersabda, 'Janganlah kamu marah!' Orang itu berkali-kali meminta nasihat kepada Rasulullah SAW, tetapi Rasul tetap menjawabnya dengan, 'Janganlah kamu marah'." (HR Bukhari). Mr062011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar